SEBANYAK 28 mobil yang terbagi di sembilan kategori diuji oleh majalah otomotif MobilMotor. Semua demi mencari tahu jawara setiap kategori di Indonesian Car of The Year (Icoty) 2014. Icoty merupakan gelaran yang rutin diselenggarakan MobilMotor dari tahun ke tahun. Icoty 2014 menjadi edisi yang ke-13.
Sembilan kategori tersebut ialah low cost green car (LCGC), city car, small hatchback, medium sedan, sedan, small multipurpose vehicle (MPV), small sport utility vehicle (SUV), medium SUV, dan SUV diesel.
Ketua Penyelenggara Icoty 2014 Sigit Trisantoso menjelaskan kategori double cabin tidak diikutsertakan tahun ini. “Kami lebih fokus ke mobil-mobil penumpang.Double cabin kan bisa dikatakan `hidup di dua alam',“ ujarnya dalam konferensi pers Selasa (4/11) di Sirkuit Sentul, Bogor.
Mobil yang diikutsertakan sebagai finalis ialah juara Icoty 2013 di tiap kategori, juga mobil-mobil baru periode September 2013September 2014 yang pernah diujikendarakan dan diulas oleh MobilMotor.
Aspek pengujian meliputi performa, efisiensi BBM, visibilitas dan kekedapan kabin, pencahayaan, emisi, dan audio.Pengetesan dilakukan pada 29 Oktober-5 November.
“(Pengetesan) Icoty 2014 tak hanya di Sirkuit Sentul, tetapi juga di jalan raya dari sini (Sentul) ke Bogor,“ papar Sigit.
“Mobil selalu jalan bersamaan dan berganti-ganti pengemudi sehingga tiap mobil mencicipi setiap karakter pengemudi yang berbeda. Jarak tempuh rata-rata setiap mobil adalah 130 km/jam,“ sambungnya.
Sirkuit Sentul digunakan untuk menjajal akselerasi, diselarasi, stabilitas, kekedapan kabin, pencahayaan, hingga penghitungan emisi. Semua dilakukan berbekal alat atau aplikasi yang telah diakui ketepatannya oleh kalangan penggiat otomotif.
“Untuk pengukuran emisi mobil diesel, kita (koordinasi) ke Dinas Perhubungan Bogor. Sebetulnya ada agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang menawarkan, tetapi kita ingin independen,“ tandas Sigit.Juri independen MobilMotor mengklaim Icoty sebagai penghargaan otomotif di Tanah Air yang paling independen saat ini.
“Di Indonesia Icoty satu-satunya yang menggunakan juri independen. Tidak ada sponsor dari ATPM yang mobil-mobilnya diujicobakan,“ aku Pemimpin Redaksi MobilMotor Anton Pardede. Sponsor yang terlibat dalam Icoty 2014 ialah Pertamina dan GT Radial.
Ia mengatakan redaksi pun ia tidak ikut campur terhadap proses penilaian dari awal sampai akhir. Kepanitiaan Icoty ialah badan tersendiri yang tidak mengikutsertakan dirinya.
Tim juri terdiri dari pembalap nasional Jimmy Lukita, pereli nasional Andre DG Poetra, dedengkot off-road Kemal Bachrie, pecinta modifikasi dan audio Henry Tho.Satu-satunya jurnalis MobilMotor yang terlibat sebagai juri ialah Heradianto.
“(Dengan independensi itu) kami ingin menginformasikan kepada masyarakat mobil-mobil terbaik dalam kurun waktu setahun terakhir,“ papar Anton mengenai Icoty 2014 yang juga bekerja sama dengan Media Indonesia itu. (Xan/S-2) Media Indonesia, 6/11/2014, halaman 23
Sembilan kategori tersebut ialah low cost green car (LCGC), city car, small hatchback, medium sedan, sedan, small multipurpose vehicle (MPV), small sport utility vehicle (SUV), medium SUV, dan SUV diesel.
Ketua Penyelenggara Icoty 2014 Sigit Trisantoso menjelaskan kategori double cabin tidak diikutsertakan tahun ini. “Kami lebih fokus ke mobil-mobil penumpang.Double cabin kan bisa dikatakan `hidup di dua alam',“ ujarnya dalam konferensi pers Selasa (4/11) di Sirkuit Sentul, Bogor.
Mobil yang diikutsertakan sebagai finalis ialah juara Icoty 2013 di tiap kategori, juga mobil-mobil baru periode September 2013September 2014 yang pernah diujikendarakan dan diulas oleh MobilMotor.
Aspek pengujian meliputi performa, efisiensi BBM, visibilitas dan kekedapan kabin, pencahayaan, emisi, dan audio.Pengetesan dilakukan pada 29 Oktober-5 November.
“(Pengetesan) Icoty 2014 tak hanya di Sirkuit Sentul, tetapi juga di jalan raya dari sini (Sentul) ke Bogor,“ papar Sigit.
“Mobil selalu jalan bersamaan dan berganti-ganti pengemudi sehingga tiap mobil mencicipi setiap karakter pengemudi yang berbeda. Jarak tempuh rata-rata setiap mobil adalah 130 km/jam,“ sambungnya.
Sirkuit Sentul digunakan untuk menjajal akselerasi, diselarasi, stabilitas, kekedapan kabin, pencahayaan, hingga penghitungan emisi. Semua dilakukan berbekal alat atau aplikasi yang telah diakui ketepatannya oleh kalangan penggiat otomotif.
“Untuk pengukuran emisi mobil diesel, kita (koordinasi) ke Dinas Perhubungan Bogor. Sebetulnya ada agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang menawarkan, tetapi kita ingin independen,“ tandas Sigit.Juri independen MobilMotor mengklaim Icoty sebagai penghargaan otomotif di Tanah Air yang paling independen saat ini.
“Di Indonesia Icoty satu-satunya yang menggunakan juri independen. Tidak ada sponsor dari ATPM yang mobil-mobilnya diujicobakan,“ aku Pemimpin Redaksi MobilMotor Anton Pardede. Sponsor yang terlibat dalam Icoty 2014 ialah Pertamina dan GT Radial.
Ia mengatakan redaksi pun ia tidak ikut campur terhadap proses penilaian dari awal sampai akhir. Kepanitiaan Icoty ialah badan tersendiri yang tidak mengikutsertakan dirinya.
Tim juri terdiri dari pembalap nasional Jimmy Lukita, pereli nasional Andre DG Poetra, dedengkot off-road Kemal Bachrie, pecinta modifikasi dan audio Henry Tho.Satu-satunya jurnalis MobilMotor yang terlibat sebagai juri ialah Heradianto.
“(Dengan independensi itu) kami ingin menginformasikan kepada masyarakat mobil-mobil terbaik dalam kurun waktu setahun terakhir,“ papar Anton mengenai Icoty 2014 yang juga bekerja sama dengan Media Indonesia itu. (Xan/S-2) Media Indonesia, 6/11/2014, halaman 23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar